Kami adalah
grup pecinta misteri, kami ber 6 memang memiliki hobi yang sama. Kami pertama
kali berkumpul karena kejadian yang tidak di sengaja. Malam itu aku, irfan, dan
dimas baru saja menyelesaikan kuliah ku di lantai 5 kampus kami, ketika sedang
berbincang sambil membereskan barang-barang kami, tiba-tiba terdengan suara
jeritan perempuan di lantai 6, dan ternyata kami bertiga memikirkan hal yang
sama, jika ingin mengetahui kebenarannya, maka kami harus ke lantai 6, jadi
kami memutuskan untuk pergi ke lantai 6 dan melihat keadaan disana.
Kami melihat
setiap sudut di lantai 6, kami tidak menemukan siapa-siapa disini, hanya saja,
beberapa waktu setelah kami sampai, tiba 2 orang yang kami tidak tahu, mereka
mengaku mendengar hal yang sama dengan yang kami dengar, lama kami menunggu
namun ternyata suara tersebut tidak terdengar lagi. Dengan berat hati kami
memutuskan segera pulang, karena kampus akan segera ditutup.
Setelah kejadian
malam itu, kami sering berkumpul untuk membicarakan hal-hal berbau misteri,
mitos-mitos yang ada di masyarakat, bahkan tak jarang kami mendatangi
lokasi-lokasi yang menjadi mitos bagi kebanyakan orang.
Suatu hari,
kami berkumpul seperti biasa, dan ternyata salah satu dari kami menceritakan
bahwa di kota kami terdapat misteri yang sangat nyata, sebuah rumah yang di
huni oleh psikopat. Mendengar pernyataan teman kami, entah kenapa jantung kami
berdebar kencang. Seperti ada yang membisikkan untuk mengetahui kebenaran dari
kisah tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk mendatangi rumah mitos tersebut.
Setelah sepakat
menentukan hari, kami pun berangkat untuk mengujungi rumah yang katanya di huni
oleh seorang psikopat, hanya saja, salah seorang dari kami tidak bisa hadir, kami
berlima berangkat siang hari, namun karena beberapa kendala di jalan, kami
sampai di rumah tersebut setelah matahari beristirahat.
Rumahnya kelihatannya
biasa saja, agak luas, lantai dua, dan sepertinya lantai 1 digunakan sebagai toko
sembako. Agak heran memang jika benar rumah ini di huni oleh psikopat mengapa
harus di ada toko di rumah ini.
Kami berlima
memasuki rumah tersebut, keanehan mulai kami rasakan, bagaimana mungkin rumah
ini dibiarkan tidak terkunci? Apa mungkin tidak ada orang di rumah ini? Atau mungkin
orangnya sedang pergi? Banyak pertanyaan di benak kami, tapi seperti biasa,
otak kami bekerja jika ada misteri, maka untuk mengetahui kebenarannya kami
harus masuk ke dalam.
Benar saja,
rumah ini sunyi sekali, tokonya pun lengkap, aku rasa tidak ada orang yang
ingin berbelanja disini, hawa disini sedikit agak mencekam. Kami mencari setiap
sudut toko, berharap menemukan saklar listrik agar kami bisa melihat sekeliling
dengan jelas, namun sayangnya, kami tidak menemukan dimana saklar listriknya
berada.
Ditengah pencarian,
kami menemukan tangga yang menuju lantai 2, gelap sekali tangganya, namun kami
memutuskan untuk naik bersama-sama.
Kami sempat
bercanda di tangga, ketika salah satu dari kami yang berbadan tambun ternyata
tidak muat naik ke tangga. Kami meninggalkan teman kami untuk candaan, namun
disinilah kami mulai menemukan keanehan, suara teman kami perlahan menghilang,
kami bergegas memeriksa, dan yang tersisa hanya sebuah senter.
kami panik,
kami mulai mencari namun tidak ada hasil, kami menelpon teman kami untuk dapat
segera menyusul kami, selagi kami sibuk mencari, akhirnya teman kami datang. Kami
melanjutkan pencarian, ke lantai 2, suasana di lantai 2 jauh lebih mencekam
dibandingkan dengan lantai 1.
Banyak ruangan
ditambah dengan suasana gelap semakin membuat kami makin bergidik, kami
memutuskan untuk berpencar ke masing-masing ruangan, setelah beberapa menit aku
menyadari bahwa keputusan untuk berpencar adalah keputusan yang salah, saat aku
kembali ke ruang tengah, tidak ada siapapun disini.
Aku makin
bergidik, aku memutuskan untuk segera keluar dari rumah ini. Namun, apa ini? Pintu
terkunci, aku mencoba mencari ruangan untuk bersembunyi, aku menemukan sebuah
ruangan kecil di lantai satu, awal nya aku pikir aku akan aman di ruangan ini.
Namun setelah
aku duduk diam di ruangan ini, aku menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan
ruangan ini, ruangan ini dipenuhi dengan mayat teman-temanku, aku ingin
berteriak namun kurasa tenaga dan keberanian ku sudah habis. Badan ku lemas
seketika, dan disaat itu aku menyadari bahwa di depan ruangan ini terdapat
sesosok bayangan, entah siapa, mungkin kah seseorang yg ingin menyelamatkan
ku?? Atau justru sang Psikopat?? Aku semakin lemas, namun tidak ada yang bisa
aku lakukan, daun pintu mulai bergerak, aku mulai menahan nafas, oh tidak,
mungkinkah itu pisau?
Bukan, itu
bukan pisau, itu katana yang aku temukan di lantai 2, lantas siapa yang
membawanya?
Sosok itu
pun muncul didepanku, ini kah sang psikopat? Dia mengayunkan katana nya, aku
merasakan perih yang sangat amat di bagian dada, dan seketika semuanya gelap,
aku menyadari bahwa tubuhku sedang di tarik oleh sang Psikopat dan di baringkan
dengan mayat teman-temanku.
0 comments:
Post a Comment